Selamat Datang di Makassar


Makassar adalah Ibu Kota Sulawesi Selatan. Kota ini memiliki banyak tempat menarik, pulau-pulau eksotis, pantai yang indah, kesenian yang atraktif, hiburan, dan kuliner khas. Makassar juga merupakan pintu gerbang wisata lainnya di Sulawesi, seperti Tana Toraja, Bunaken, dan Wakatobi.

Makassar dapat dijangkau melalui udara atau laut. Banyak penerbangan langsung ke Makassar, satu jam dari Bali dan Surabaya, dua jam dari Jakarta. dan tiga jam dari Kuala Lumpur. Info selengkapnya

Istana Tamalate dan Balla Lompoa

ISTANA Tamalate dan Balla Lompoa adalah sisa-sisa Istana Kerajaan Gowa yang sekarang berfungsi sebagai museum. Di dalamnya terdapat berbagai harta pusaka peninggalan Kerajaan Gowa pada zaman keemasannya.

Artikel ini telah dipindahkan ke lokasi ini...

SEJARAH SINGKAT KESULTANAN GOWA

Kerajaan Gowa berdiri pada awal abad XIV, sekitar tahun 1300-an. Raja pertama adalah seorang perempuan bernama Tumanurung (1320-1345). Sejak didirikan, pusat Kerajaan Gowa terletak di bukit Takabassia yang kemudian berubah nama menjadi Tamalate. Di tempat itulah Istana Tamalate dibangun.

Tamalate menjadi kota raja sampai Raja Gowa VIII, I Pakere Tau Tunijallo Ri Pasukki (1460-1510). Raja Gowa IX, Daeng Matanre Karaeng Mangnguntungi yang bergelar Tumapa'risi Kallona (1510-1546), membangun benteng Somba Opu dan memindahkan kota raja dari Tamalate ke dalam benteng.

Tapi pada tahun 1667, Benteng Somba Opu dihancurkan oleh Belanda menyusul kekalahan pasukan Gowa di bawah kepemimpinan Raja Gowa I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangappe yang bergelar Sultan Hasanuddin (1653-1669). Sejak saat itu, Kerajaan Gowa mengalami kemunduran.

Raja-raja Gowa setelahnya tidak memiliki istana yang baik. Bahkan Raja Gowa XXIX, Andi Makkulau, mempergunakan rumahnya sebagai istana. Banyak harta benda Kerajaan Gowa yang hilang. Sebagian yang bisa diselamatkan disimpan di rumah Andi Makkulau.

Barulah pada tahun 1936, Kerajaan Gowa membangun istana lagi, yaitu Balla Lompoa, di Sungguminasa. Istana ini dibangun pada masa Raja Gowa XXXI, I Mangngi-mangngi Daeng Matutu, dan ditempati sampai Raja Gowa XXXII, A Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang, yang bergelar Sultan Muhammad Kadir Aidir.

Tahun 1945 terbentuk Negara Republik Indonesia (RI). Era raja-raja di nusantara berakhir. Wilayah Kerajaan Gowa pun secara resmi masuk ke dalam wilayah RI. Tidak ada Raja Gowa lagi setelah Sultan Muhammad Kadir Aidir. Putranya, Andi Kumala Idjo, pun hanya putra mahkota dan tidak pernah diangkat menjadi raja hingga sekarang.


Referensi
www.kompas.com
www.budaya.sulsel.go.id

Sumber foto
www.geocities.com

0 comments:

Post a Comment

Anda punya komentar terhadap tulisan ini?

Labels


  © Blogger template 'Contemplation' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP