Masjid Katangka, Masjid Tertua di Sulawesi
MASJID ini bernama Masjid Al-Hilal, satu dari sekian banyak jejak penyebaran agama Islam di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Kesultanan Gowa. Kendati telah berusia empat abad, masjid ini masih kokoh berdiri.
Artikel ini telah dipindahkan ke lokasi ini...SEJARAH SINGKAT MASJID KATANGKA
Sejarahwan belum sependapat mengenai tahun pembangunan Masjid Al Hilal di Katangka ini. Sebagian berpendapat masjid ini dibangun tahun 1603 atau lima tahun sebelum Islam menjadi agama resmi Kerajaan Gowa, sebagian lagi berpendapat masjid tersebut merupakan karya abad XVIII.
Bagaimana pun, tidak banyak tersedia catatan sejarah mengenai masjid ini. Kisah seputar pembangunan masjid lebih banyak dituturkan dari mulut ke mulut, terutama oleh juru kunci masjid yang mewarisi kisah itu dari juru-juru kunci sebelumnya.
Namun jika benar dibangun pada tahun 1903, tentulah punya kaitan erat dengan proses penyebaran agama Islam di wilayah Kesultanan Gowa. Para juru kunci menuturkan, pendiri Masjid Katangka adalah Abdul Makmur, satu dari tiga ulama Minangkabau yang melakukan syiar Islam di Sulawesi Selatan. Oleh masyarakat Makassar, Abdul Makmur dijuluki Dato Ri Bandang atau Daeng Bandang.
Berdasarkan tahun pembuatannya, masjid ini didirikan pada masa Raja Gowa Raja Gowa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia. Setelah masuk Islam ia dijuluki Sultan Alauddin, kakek dari Sultan Hasanuddin. Katangka adalah nama sebuah pohon besar yang sebelum masjid ini didirikan kerap dijadikan tempat salat oleh para saudagar muslim Melayu, India, dan Arab.
Referensi
www.kompas.com
www.republika.com
0 comments:
Post a Comment
Anda punya komentar terhadap tulisan ini?