Lukisan Unik Tanah Liat Zaenal Beta
PERTAMA kali menggunakan tanah liat untuk melukis, banyak banyak orang bilang ia gila. Para pemerhati seni berkomentar, lukisannya tak ada dalam literatur seni. Alirannyapun tidak jelas. Sempat dikucilkan, ia tak putus asa. Segala cara dilakukannya untuk memperkenalkan lukisan tanah liat.
Baru pada tahun 2000 lukisan tanah liatnya bisa diterima sesama seniman maupun kolektor. Di Makassar, lukisan Zaenal Beta dipajang di hotel-hotel berbintang. Ia juga mendapat berbagai penghargaan, antara lain dari Philips Morris karena masuk 60 besar dalam kompetisi seni lukis se-ASEAN, juga menjadi juara ketiga di Beijing dalam Lomba Poster Pemberdayaan Perempuan.
"Affandi mengoleksi satu lukisan saya. Sebagai penghargaan, ia memberi sebuah sketsa diri. Itu pengalaman paling berkesan. Affandi adalah pelukis yang saya kagumi. Lebih senang lagi karena ia menyebut lukisan tanah liat saya sebagai penemuan," katanya.
Saat ini, lukisan tanah liat Zaenal Beta dipamerkan di Excecutive Lounge Hotel Clarion Makassar. Lukisan-likisan unik itu juga dijual untuk umum.(Kompas.com)
Keterangan gambar
- Memanen padi
- Phinisi mengarung samudra
- Memanggul padi
- Bermain pa'raga
- Pedesaan Toraja
- Pedesaan Bugis-Makassar
0 comments:
Post a Comment
Anda punya komentar terhadap tulisan ini?